10 Jenis Terapi Autisme
Posted by Dina's Diary on 9:40 PM with No comments
Akhir-akhir ini bermunculan berbagai cara / obat / suplemen yang ditawarkan
dengan iming-iming bisa menyembuhkan autisme. Kadang-kadang secara gencar
dipromosikan oleh si penjual, ada pula cara-cara mengiklankan diri di televisi
/ radio / tulisan-tulisan.
Untuk para orang tua harus hati-hati dan jangan sembarangan membiarkan anaknya dijadkan sebagai kelinci percobaan. Tapi sangat disayangkan masih banyak orang tua yang terkecoh karena keinginan mereka agar anak mereka sembuh keluhan atau sakitnya, dan setelah
mengeluarkan banyak uang menjadi kecewa oleh karena hasil yang diharapkan tidak
tercapai.
Dibawah ini ada 10 jenis terapi yang benar-benar diakui oleh para professional dan memang bagus untuk autisme. Namun, jangan lupa bahwa Gangguan Spectrum Autisme adalah suatu gangguan proses perkembangan, sehingga terapi jenis apapun yang dilakukan akan memerlukan waktu yang lama. Kecuali itu, terapi harus dilakukan secara terpadu dan setiap anak membutuhkan jenis terapi yang berbeda.
Dibawah ini ada 10 jenis terapi yang benar-benar diakui oleh para professional dan memang bagus untuk autisme. Namun, jangan lupa bahwa Gangguan Spectrum Autisme adalah suatu gangguan proses perkembangan, sehingga terapi jenis apapun yang dilakukan akan memerlukan waktu yang lama. Kecuali itu, terapi harus dilakukan secara terpadu dan setiap anak membutuhkan jenis terapi yang berbeda.
1) Applied Behavioral Analysis (ABA)
ABA adalah jenis terapi
yang telah lama dipakai , telah dilakukan penelitian dan didisain khusus untuk
anak dengan autisme. Sistem yang dipakai dalam ABA adalah memberi pelatihan khusus
pada anak dengan memberikan positive reinforcement (hadiah/pujian) kepada si anak. Jenis
terapi ini bisa diukur kemajuannya. Saat ini terapi inilah yang paling banyak
dipakai di rumah-rumah terapi d Indonesia.
2) Terapi Wicara
Hampir semua anak dengan autisme mempunyai kesulitan dalam berbicara dan
berbahasa. Biasanya hal inilah yang paling menonjol, banyak pula individu
autistic yang non-verbal atau kemampuan bicaranya sangat kurang.
Kadang-kadang bicaranya cukup berkembang, namun mereka tidak mampu untuk memakai kemampuan berbicaranya untuk berkomunikasi/berinteraksi dengan orang lain.
Kadang-kadang bicaranya cukup berkembang, namun mereka tidak mampu untuk memakai kemampuan berbicaranya untuk berkomunikasi/berinteraksi dengan orang lain.
Dalam hal ini terapi wicara dan berbahasa
akan sangat menolong si anak untuk meningkatkan kemampuannya.
3) Terapi Okupasi
Okupasi artinya adalah penguasaan terhadap hal-hal yang berhubungan denga motorik halus. Hampir semua anak autistik mempunyai keterlambatan dalam perkembangan
motorik halus. Gerak-geriknya kaku dan kasar, mereka kesulitan untuk memegang
pinsil dengan cara yang benar, kesulitan untuk memegang sendok dan menyuap
makanan kemulutnya, dan lain sebagainya. Dalam hal ini terapi okupasi sangat
penting untuk melatih mempergunakan otot -otot halusnya dengan benar.
4) Terapi Fisik
Autisme adalah suatu gangguan perkembangan pervasif. Banyak diantara
individu autistik mempunyai gangguan perkembangan dalam motorik kasarnya karena si anak yang lemah. Kadang-kadang tonus ototnya lembek sehingga jalannya kurang kuat.
Keseimbangan tubuhnya kurang bagus. Fisioterapi dan terapi integrasi sensoris
akan sangat banyak menolong untuk menguatkan otot-ototnya dan memperbaiki
keseimbangan tubuhnya.
5) Terapi Sosial
Kekurangan yang paling mendasar bagi individu autisme adalah dalam bidang
komunikasi dan interaksi . Banyak anak-anak ini membutuhkan pertolongan dalam
ketrampilan berkomunikasi 2 arah, membuat teman dan main bersama ditempat
bermain. Seorang terqapis sosial membantu dengan memberikan fasilitas pada
mereka untuk bergaul dengan teman-teman sebaya dan mengajari cara2nya.
6) Terapi Bermain
Meskipun terdengarnya aneh, seorang anak autistik membutuhkan pertolongan
dalam belajar bermain. Bermain dengan teman sebaya berguna untuk belajar
bicara, komunikasi dan interaksi social. Seorang terapis bermain bisa membantu
anak dalam hal ini dengan teknik-teknik tertentu.
7) Terapi Perilaku.
Anak autistik seringkali merasa frustrasi. Teman-temannya seringkali tidak
memahami mereka, mereka merasa sulit mengekspresikan kebutuhannya, Mereka
banyak yang hipersensitif terhadap suara, cahaya dan sentuhan. Tak heran bila
mereka sering mengamuk. Seorang terapis perilaku terlatih untuk mencari latar
belakang dari perilaku negatif tersebut dan mencari solusinya dengan
merekomendasikan perubahan lingkungan dan rutin anak tersebut untuk memperbaiki
perilakunya,
8) Terapi Perkembangan
Floortime, Son-rise dan RDI (Relationship Developmental Intervention)
dianggap sebagai terapi perkembangan. Artinya anak dipelajari minatnya,
kekuatannya dan tingkat perkembangannya, kemudian ditingkatkan kemampuan
sosial, emosional dan Intelektualnya. Terapi perkembangan berbeda dengan
terapi perilaku seperti ABA yang lebih mengajarkan ketrampilan yang lebih
spesifik.
9) Terapi Visual
Individu autistik lebih mudah belajar dengan melihat (visual
learners/visual thinkers). Hal inilah yang kemudian dipakai untuk mengembangkan
metode belajar komunikasi melalui gambar-gambar, misalnya dengan metode ………….
Dan PECS ( Picture Exchange Communication System). Beberapa video games bisa
juga dipakai untuk mengembangkan ketrampilan komunikasi.
10) Terapi Biomedik
Terapi biomedik dikembangkan oleh kelompok dokter yang tergabung dalam DAN!
(Defeat Autism Now). Banyak dari para perintisnya mempunyai anak autistik.
Mereka sangat gigih melakukan riset dan menemukan bahwa gejala-gejala anak
ini diperparah oleh adanya gangguan metabolisme yang akan berdampak pada
gangguan fungsi otak. Oleh karena itu anak-anak ini diperiksa secara intensif,
pemeriksaan, darah, urin, feses, dan rambut. Semua hal abnormal yang ditemukan
dibereskan, sehingga otak menjadi bersih dari gangguan. Terrnyata lebih banyak
anak mengalami kemajuan bila mendapatkan terapi yang komprehensif, yaitu terapi
dari luar dan dari dalam tubuh sendiri (biomedis).
Dalam terapi-terapi inilah kemudian disertakan herbal dan unsur-unsur alami sehngga hasil terapi bisa didapatkan dengan maksimal.
Dalam terapi-terapi inilah kemudian disertakan herbal dan unsur-unsur alami sehngga hasil terapi bisa didapatkan dengan maksimal.
Categories: Kiat Sehat
0 comments:
Post a Comment